Mengenal Penyakit Parkinson

Dalam dunia kedokteran, penyakit Parkinson adalah penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Penderita penyakit ini sendiri didominasi oleh kalangan lanjut usia yang berumur mulai dari 50 tahun, khususnya kaum laki-laki. Berdasarkan beberapa hasil riset, jumlah pasien dari penyakit ini sendiri sudah mencapai lebih kurang 6,3 juta jiwa dengan sekitar 5 persen di antaranya adalah pria dengan usia 40 tahunan. Penyakit ini bisa menjadi mimpi buruk di usia senja karena orang tua yang seharusnya menikmati masa tuanya dengan bermain bersama cucu dan banyak beristirahat, justru harus menderita dan mendapatkan perawatan medis.

Berbicara tentang penyakit Parkinson, tahukah Anda apa saja penyebab, gejala, dan pengobatannya? Temukan jawabannya di bawah ini:

Penyebab

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penyakit serius ini disebabkan karena menurunnya jumlah dopamine dalam otak yang menyebabkan otak tidak dapat berfungsi secara normal. Bagi yang belum tahu apa itu dopamine, dia adalah neurotransmitter pada otak yang memiliki fungsi untuk mengantar pesan atau merangsang saraf sehingga manusia mampu belajar, berpikir, bergerak, berolahraga, dan lain sebagainya. Penurunan jumlah dopamine ini sendiri disebabkan oleh faktor keturuan dan faktor lingkungan. Dari faktor keturunan dijelaskan bahwa mutasi genetik yang terjadi pada anak bisa meningkatkan resiko penyakit berbahaya ini. Sejumlah ahli menduga bahwa pada mutasi tersebut ada gen yang tidak sehat yang diturunkan pada anak sehingga bila ayah atau ibu mengidap penyakit ini, anaknya pun kemungkinan besar akan mengindap penyakit yang sama. Sementara itu, dari faktor lingkungan ditujukan pada racun-racun yang ada pada lingkungan seperti polusi udara, pestisida, herbisida, dan lain sebagainya yang bila terhirup dalam jangka waktu yang lama dapat memicu kerusakan pada otak.

Gejala

Gejala awal dari gangguan kesehatan ini adalah terjadinya gemetar halus pada tangan kiri atau kanan ketika beristirahat dan merasa lemah dan kaku pada sebagian bagian tubuh. Setelah gejala awal ini dilalui, gejala selanjutnya yang akan muncul adalah getaran semakin menjadi-jadi, otot terasa kaku, gerakan menjadi lambat, koordinasi antar bagian tubuh berkurang, depresi, insomnia, cepat lupa, dan penurunan indera penciuman. Orang yang tidak tahu akan gejala ini akan menganggap bahwa ini adalah gejala yang wajar seiring semakin tua usia. Namun, semakin parah kondisi yang dialami, itu berarti semakin parah penyakit Parkinson yang sedang dihadapi. Bagi yang memiliki orang tua yang sudah menginjak usia lanjut, pastikan apakah mereka merasakan gejala-gejala ini. Jika memang beberapa gejala ini sudah mulai terasa, ajak orang tua berobat dan jangan biarkan dia untuk pergi ke luar rumah sendirian. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena ketika orang tua lupa akan jalan pulang, mereka akan tersesat dan sulit ditemukan.

Pengobatan

Seperti yang sudah disebutkan di paragraf pembuka, penyakit Parkinson belum ada obatnya. Yang hanya bisa dilakukan oleh dokter adalah fisioterapi, pemberian obat-obatan, dan operasi (jika perlu) yang bertujuan untuk meringankan penyakit penderita. Dokter akan berupaya semaksimal mungkin untuk membuat pasien bisa menjalankan rutinitas seperti biasa dengan bantuan alat atau pendamping. Meskipun demikian, pengobatan yang diberikan juga tergantung padakeinginan pasien untuk sembuh atau tidak. Bila pasien ingin segera sembuh, kemungkinan untuk bisa kembali bangkit dan melakukan rutinitas seperti biasanya masih cukup besar. Sebaliknya, jika dari dalam diri pasien tidak ada keinginan untuk sembuh atau sudah menyerah duluan, mereka akan sulit untuk ditolong.